Senin, 20 April 2009

ANATOMI MATA

Terdiri dari Rongga orbita, Kelopak mata, Sistem lakrimal, dan bola mata.
A. Rongga Orbita
Volume rongga orbita orang dewasa 30 mL, sedangkan bola matahanya mengisi 1/5 rongga orbita.
Rongga orbita berbentuk limas segi4 dengan puncak ke arah dalam.
Dinding orbita terdiri dari :
1. Atap orbita, yaitu tulang frontal (terdapat sinus frontalis)
2. Dinding lateral, yaitu tulang sphenoidal dan tulang zygomatikus
3. Dinsing medial, yaitu tulang eithmoidal yang tipis (terdapat sinus eitmoidal dan sphenoidal)
4. Dasar orbita, yaitu tulang maksilaris dan Zygomatukus. Pada tulang maksilaris terdapat sinus maksilaris
Kelenjar makrinalis terdapat dalam fossa lakrimalis dibagian anterior atap orbita.

B. Kelopak Mata
Terdiri 5 lapisan (dari luar) :
a. Lapisan kulit
- kulit tertipis dibagian tubuh manusia (+ clitoris)
- tidak ada lemak sub kutan
b. Lapisan otot orbikularis Okuli
Untuk menutup mata yang disyarafi N. VII
c. Jaringan areolar
yaitu rongga dibawah otot orbikularis okuli
- Berhubungan dengan mata kanan dan kiri
- Berhubungan dengan lapisan subaponeurotik dari kulit kepala.
- Pada trauma kepala belakang dapat terjadi Brill hematom (Edema kanan, miring kiri dapat menyebabkan edema kiri dan juga sebaliknya )
d. Tarsus --> Jaringan fibrous padat dengan sedikit jaringan elastis
e. Konjungtiva Papebra / Konjungtiva Tarsalis
Melekat dengan tarsus.

Tepian Palpebra (Margo palpebra)
--> Pinggir bebas palpebra panjangnya 25 – 30 mm dan lebarnya 2 mm
--> Pinggir anterior dipisahkan dari pinggir posterior (dalam) oleh garis kelabu (schwabel line). Pada operasi trachoma, hati - hati
--> Tepi Anterior, terdapat bulu mata dan kelenjar Zeiss dan Molli. Kelenjar Zeiss dan Molli terdapat kelainan hodeulum eksterna.
--> Tepi posterior, langsung kontak dengan bola mata dan terdapat kelenjar Meibom. Kelenjar Meibom sering terdapat kelainan hordeulum interna dan kalazion.
--> Punktum Lakrimalis, pada ujung medial dari tepi posterior palpebra

Retraktor Palpebra (Membuka Palpebra)
1. Palpebra superior terdapat muskulus levator palpebra + Muskulus Muller yang berfungsi untuk membuka mata yang dipersyarafi N. III (mensyarafi Rectus Superior dan Levator Palpebra) maka operasi katarak, sering terjadi sipit post operasi.
2. Palpebra inferior, yang ada hanya Muskulus Muller sehingga palpebra inferior tidak bisa membuka dengan lebar.

C. Sistem Lakrimal
Terdiri dari :
1. Sekresi, yaitu kelenjar lakrimalis. Kelenjar ini terdiri dari :
a) Bagian orbita  terletak pada bagian temporal anterior rongga orbita
b) Bagian palpebra  terletak di segmen temporal dari fornik konjungtiva superior.
2. Ekresi, terdiri dari :
a) Punktum lakrimalis
b) Kanalis lakrimalis
c) Sakkus lakrimalis
d) Duktus Nasolakrimalis.
D. Bola Mata
I. Dinding bola mata
1. konjungtiva yg terdir dari :
- Konjungtiva palpebra
- --------------- fornik
- --------------- Bulbi
2. Sklera dan Episklera
3. Kornea
--> Adalah jaringan transparan dengan ketebalan
- tengah 0,54 mm
- Tepi 0,65 mm
- Diameter 11, 50 mm
- Kekuatan refraksi 40 dioptri
--> Dari luar kornea terdiri dari 5 lapisan :
--> lapisan epitel
--> Lapisan Bowman
--> Stroma
--> Membran desement
--> Lapisan endotel

II. Isi Bola Mata
Segmen anterior terdiri dari ( Uvea anterior,dan lensa mata :
A. Uvea anterior (iris dan badan siliaris)
Uvea terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1. Iris (selaput pelangi )
adalah lubang ditengah yang disebut pupil. Pupil mengendalikan cahaya yang masuk dengan mengecil (miosis) akibat aktivitas parasimpatis melalui N. III dan juga bisa melebar (midriasis) oleh aktivitas saraf simpatis
2. Badan siliaris, fungsi : membentuk aquos humor. Aquos humor berfungsi mengendalikan tekanan bola mata (selain badan kaca). Untuk terapi glaukoma, dengan mengendalikan badan siliaris.
3. Choroid
Disebelah dalam dibatasi Membran Bruch dan luar oleh sklera. Sebelum membran Bruch, terdapat retina.

B. Lensa mata
Berbentuk bikonvek, avaskuler (oki obat2 suntikan tidak efektif untuk mengobati mata, kecuali suntikkan langsung dan oleh karena itu juga sebagian besar obat mata dalam bentuk tetes atau salep), tidak berwarna, hampir transparan sempurna.
--> Tebal 4 mm dan diameter 9 mm.
--> Kekuatan refraksi lensa 20 dioptri
--> Terdiri dari 65% air dan sisanya protein.

Segmen posterior terdiri dari (Badan kaca, Coroid, Retina, Papil syaraf optik) :
A. Korpus Vitreus (badan kaca)
Vitreus adalah suatu bahan gelatin yang jernih dan avaskuler yang membentuk 2/3 dari volume dan berat bola mata.
Terdiri dari air 99% dan sisanya kolagen dan asam hialuronat  memberi bentuk dan konsistensi mirip gel, karrena kemampuannya mengikat air.
B. Choroid (terbahas)
C. Retina
Permukaan luar retina, yaitu lapisan pigmen epitelium yang berhubungan langsung dengan membran Bruch dari coroid. Lapisan retina mulai dari bagian dalam adalah sbb:
1. Membran limitan interna
2. lapisan serat syaraf
3. lapisan sel ganglion
4. Lapisan pleksiforom dalam
5. Lapisan nukleus dalam sel bipolar
6. lapisan pleksiforom luar
7. Lapisan nukleus luar sel fotoreseptor
8. Membran limitan eksterna
9. Lapisan sel batang dan kerucut
10. Lapisan pigmen epitelium retina.

Ditengah retina bagian posterior terdapar makula Lutea yang di tengahnya ada cekungan yang disebut Fovea. Pada fovea ini fotoreseptornya hanya sel kerucut saja. Fovea sepenuhnya diperdarahi oleh coriokapiler coroid yang berada diluar membran Bruch. Semakin ke perifer sel batang dan kerucut akan bertambah.
Gangguan perifer adaptasi gelap, ex retinitis pigmentasi (gangguan adaptasi gelap terang ) dan def. vitamin A.
D. Papil syaraf optik
- Merupakan cekungan dipermukaan retina.
- Percekungan mempunyai arti klinis penting pada Glaukoma Kronik Simple. Pada glaukoma : TIK meningkat --> menekan isi bola mata --> Menekan papil syaraf optik, karena di bagian ini paling lemah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar